Slider

 Yustofa Melihat Babi Ngepet

TUBAN - Babi ngepet masih ada? Ini dia ceritanya. Yang sempat melihat babi ngepet itu adalah Yustofa (32) warga Dusun Geneng Wetan, Semanding, kabupaten Tuban. “Rabu malam lalu sekitar pukul 23.00 saya melihat sepintas, tapi saat dikejar babi itu langsung menghilang,” kata Yustofa....

 Bantu Kerjakan PR lalu Memerkosa

BATURAJA, — Kasus pencabulan anak di bawah umur nampaknya kian marak, ironisnya kali ini pelakunya pria berusia 50-an tahun. Seperti yang dilakukan Kad (57) dan Edi (50). Dua tersangka dengan korban dan TKP berbeda ini sudah mendekam di sel sementara Polres OKU. Menariknya kedua tersangka sama-sama berprofesi sebagai tukang ojek,...

 Pergoki Pasangan Mesum, Warga Berebut Merekam

RP dan MI saat hendak dibawa polisi.. SIDOARJO — Pasangan tepergok mesum diarak ramai-ramai mungkin sudah sering terjadi. Namun, jadi momen langka jika ada pasangan muda-mudi direkam ramai-ramai saat tepergok berbuat mesum. Ini terjadi saat sepasang kekasih, RP (20), mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya, dan MI (18), buruh pabrik, tertangkap...

 China Bayar Netter untuk Buru Situs Porno

Beijing - Pemerintah China memiliki cara tersendiri untuk melibatkan warga negaranya dalam pemberantasan pornografi. Caranya dengan mengiming-imingi imbalan hingga 10 ribu yuan (sekitar US$ 1.465 atau Rp 13 jutaan) bagi pengguna internet (netter) yang melaporkan keberadaan suatu situs porn...

 Friendster Dikabarkan Jadi Dijual

Jakarta - Setelah dikabarkan sedang mencari pembeli, situs pertemanan Friendster kini dikabarkan sudah pasti akan dijual. Penjualan bakal rampung akhir Desember 2009....

 Video Seks Mantan Kekasih Diumbar di Facebook

Facebook (ist) Austin - Rekaman video seksual seringkali membawa petakajika t ersebar pada publik umum. Inilah yang menimpa seorang wanita di Austin, Amerika Serikat, yang harus menghadapi kenyataan video seksnya dengan mantan pacar, di-posting di Faceboo...

 UFO Terbakar di Atas Langit Miami

Jakarta - Obyek yang tampak seperti benda terbakar terlihat di Miami. Pihak berwenang mengirim 20 petugas pemadam kebakaran dan meluncurkan helikopter polisi untuk menyelidiki obyek i...

INFO LOWONGAN KERJA

Kamis, 26 Agustus 2010

Malaysia Tuding RI Biang Kerok?

Kamis, 26 Agustus 2010 |
Berdasarkan pemberitaan sebuah media Malaysia, catatan ketegangan dengan Tanah Air selalu bermula dari Indonesia. Benarkah demikian?
Media NST.com menuliskan beberapa poin ketika kedua negara bersitegang. Jika dilihat dari kata-kata yang digunakan, poin-poin tersebut mengesankan permasalahan kedua negara selalu bermula dari Tanah Air. Padahal faktanya Indonesia hanya menuntut haknya semata.
Misalnya pada Oktober 2007, Malaysia mencatat Indonesia memprotes penggunaan lagu nasional ‘Rasa Sayange’ untuk promosi Kementerian Pariwisata negara tersebut.
Sempat terjadi ketegangan karena Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor ngotot lagu itu milik mereka.
Sedangkan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu juga tak mau mengalah. Ia menyatakan lagu rakyat itu telah membudaya di provinsi Maluku sejak jaman leluhur. Sehingga klaim Malaysia itu salah. Tengku Mansor pun menantang Indonesia untuk memberikan bukti otentik.
Akhirnya ditemukan, lagu ‘Rasa Sayange’ direkam pertama kali oleh perusahaan Lokananta Solo pada 1962 silam. Akhirnya pada 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Budaya Malaysia Rais Yatim mengakui lagu asli Ambon itu memang milik Indonesia.
Juni 2009 tercatat perseteruan antara model Indonesia, Manohara Odelia Pinot dengan pangeran asal Kelantan, Malaysia, Tengku Mohammad Fakhry. Manohara mengklaim pria yang menjadi suaminya itu melakukan kekerasan padanya, secara fisik dan seksual.
Bahkan sempat beredar foto-foto luka di dada Manohara yang diklaim sebagai torehan silet akibat tindakan Fakhry. Sebaliknya, pihak sang pangeran yang kalem, secara perlahan menguak berbagai ‘tingkah aneh’ Manohara dan ibunya. Kisah Manohara ini menyedot perhatian publik Tanah Air yang kesal dengan Malaysia.
Kasus ini ditutup ketika pengadilan Malaysia mengetuk palu dan menyatakan Pangeran Kelantan tidak bersalah. Sementara Manohara dan ibunya memilih pulang kembali ke Tanah Air. Kasus ini tidak pernah disidangkan di Indonesia karena terjadi di ranah hukum Malaysia.
Bulan yang sama Malaysia juga mencatat Indonesia menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja (TKI) hingga ada UU baru yang lebih baik guna melindungi TKI. Hal ini menyusul maraknya penyiksaan TKI yang berada di Malaysia yang tak jarang berujung pada kematian.
Masalah penyiksaan TKI ini sering dibahas di berbagai media di Tanah Air. Beberapa poin penting yang diubah dalam kesepakan kedua negara adalah hak libur. Kemudian juga mengenai siapa yang berhak menyimpang paspor. Sebelum diubah, majikan selalu menyimpan paspor TKI yang mereka pekerjaan.
Hal itu dilakukan karena majikan Malaysia tidak ingin merasa tertipu dengan TKI. Terutama jika ada yang melakukan pencurian. Namun sebaliknya, TKI yang tersiksa tidak bisa meminta pertolongan atau pulang kembali ke Tanah Air. Ke KBRI saja mereka harus terseok-seok berjalan dan secara diam-diam.
Persengketaan terpanjang kedua negara mungkin perebutan blok Ambalat, yang hingga kini masih tak jelas milik siapa. Blok laut seluas 15.235 kilometer persegi itu terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar. Serta dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah (Malaysia) dan Kalimantan Timur.
Persoalan klaim ini pertama diketahui pada 1967 ketika dilakukan pertemuan teknis pertama kali mengenai hukum laut antara Indonesia dan Malaysia. Kedua pihak sepakat diberlakukan status quo. Sementara mereka juga berebut pulau Sipadan dan Ligitan, yang akhirnya resmi jatuh ke Malaysia pada 2002.
Malaysia hanya mencatat protes-protes Indonesia saja, tanpa merujuk pada Persetujuan Tapal Batas Laut Indonesia-Malaysia yang disepakati sejak 1970. Indonesia melihatnya sebagai usaha terus-menerus dari pihak Malaysia untuk melakukan ekspansi yang mencomoti wilayah RI. [mdr/inilah.com]


Related Posts



1 komentar:

Berita Daerah mengatakan...

Perseteruan tidak boleh terjadi, sesama negara serumpun seharusnya saling membantu...

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda disini

 
Copyright © Kolom Warta | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog