Mayat Membusuk di Apartemen
Styanti Retno Dewi (24), seorang foto model sekaligus mahasiswi Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) dibunuh di tempat tinggal barunya di Apartemen Mediterania Garden 2, Tanjungduren, Grogol petamburan, Jakarta Barat. Styanti ditemukan hanya mengenakan pakaian dalam dan tergolek di kamar mandi apartemennya, Rabu (11/11) siang.
Mayat Styanti ditemukan setelah Sony Gunawan (42), kekasih Styanti, mendatangi apartemennya. Ketika sampai di depan pintu apartemen Styanti, Sony menemukan Aam, pembantu rumah tangga yang dipekerjakan di apartemen Styanti, duduk di depan pintu.
Melihat pembantunya ada di depan pintu, Sony kemudian bertanya mengapa ada di luar. Aam lalu menjawab pintu apartemen Styanti terkunci rapat. Aam juga menjelaskan dia sudah dua hari dua malam duduk menunggu di depan apartemen itu.
Mendengar cerita dari Aam, Sony yang baru datang dari Makassar, Sulwesi Selatan itu, langsung mengetuk pintu dan memanggil-manggil nama Styanti. Karena tidak ada jawaban, Sony lalu melaporkan ke petugas keamanan setempat.
Dua petugas keamanan Apartemen Mediterania Garden 2 kemudian datang. Mereka lalu memutuskan membuka paksa pintu kamar itu. Keputusan membuka paksa pintu kamar setelah mendengar keterangan Aam yang mengatakan jika Styanti tidak keluar dari dalam kamar sejak dua hari lalu.
Aam mengatakan pada Minggu (8/11) malam lalu, datang seorang tamu menemui Styanti. Aam mengaku tidak kenal dengan tamu tersebut. Dia hanya diperintahkan untuk keluar dari kamar ketika tamu itu datang. “Sehari-hari saya tinggal di sini,” kata Aam kepada petugas Polsektro Tanjungduren yang datang ke tempat kejadian.
Meski menunggu di depan pintu, Aam mengaku tidak mendengar suara ribut atau teriakan dari dalam kamar. Selang beberapa jam kemudian, tamu laki-laki yang menemui Styanti keluar dari kamar dan mengatakan jika Styanti sedang tidur. “Orang tersebut kemudian mengunci kamar tersebut,” kata Aam.
Aam mengaku tidak tahu harus berbuat apa ketika pintu rumah terkunci dan tidak ada jawaban dari dalam. Dia hanya memutuskan menunggu pintu dibuka.
Benda tumpul
Kapolsektro Tanjungduren Kompol Joni Iskandar mengatakan Styanti diduga dihabisi nyawanya dengan benda tumpul. “Lukanya terdapat di dahi dan kepala bagian belakang. Alat yang digunakan untuk memukul adalah martil dan timbangan badan,” ujarnya.
Kedua alat yang digunakan untuk memukul Styanti tergeletak tak jauh dari lokasi jenazah Styanti. Jenazah Styanti sendiri ditemukan dalam posisi nungging di samping closet.
Joni mengatakan sebelum dibunuh, Styanti sempat melakukan perlawanan. Ini terlihat dari ruang tengah apartemen Styanti yang acak-acak. Beberapa gelas yang dipakai untuk menyuguhkan air minum tamu itu pecah. “Kami sudah mengetahui identitas pelakunya. Dalam waktu cepat kami optimis bisa meringkusnya,” papar Joni.
Joni mengatakan dari hasil pemeriksaan para saksi motif kejahatan ini murni pembunuhan. “Memang ada beberapa barang milik korban yang hilang. Tapi dugaan sementara motifnya pembunuhan,” katanya.(persda network/wartakota/tos)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Anda disini